Razia dilakukan di lima titik di wilayah DKI Jakarta; Jakarta Pusat, Utara, Barat, Timur, dan Selatan.
Kebetulan saat polisi yang baru itu ikut bertugas melihat motor tidak meneruskan lajunya ke arah tempat para polisi merazia setiap motor yang lewat. Motor itu malah berhenti di sebuah warung.
Sang polisi baru itu menghampiri seorang mengenakan helm ojek online yang sedang berhenti di depan warung. "Siang, ijin Bapak bawa surat kendaraannya? STNK dan SIM-nya dibawa Pak?, tanya polisi.
"Maaf, Pak Polisi. Saya tidak bawa," jawab orang yang pakai helm ojek online tadi. "Kok, berani ke luar jalan, padahal gak bawa surat-surat. Ayo, kamu ikut ke kantor polisi untuk diperiksa," ajak polisi.
"Wah, saya gak mau. Saya baru saja dari Puskesmas, sudah diperiksa sama dokter, buat apa diperiksa lagi," jawab orang pakai helm itu.
Polisi pun makin kesel melihat ulah orang ini yang banyak alasan saat ketahuan melanggar. "Sudah, begini saja. Kamu ikut ke kantor polisi dan motornya naikin ke mobil polisi," perintah polisi.
Mendengar hal ini, orang yang pakai helm pun bukan saja tidak mau, ia juga melawan sambil menahan tangan polisi yang mau mengangkut motor yang ditumpakinya. "Pak, jangan diangkut motornya. Kasihan tukang ojek-nya lagi beli pulsa di warung," mintanya.
"Jadi, kamu ini penumpang? Bilang dong dari tadi," ketus polisi. Dan polisi pun akhirnya menemui tukang ojek yang sedang beli pulsa di warung tersebut untuk diperiksa perlengkapan surat-surat kendaraannya.