 |
| Pengungsi Gunung Agung di Bali (viva.co.id) |
Sebelum melanjutkkan perjalanan dan meninggalkan bandara, ia bertanya-tanya dulu ke bagian informasi. Ia menanyakan banyak hal, di antaranya tempat-tempat wisata, pantai, pusat belanja, dan kuliner.
Setelah mendapatkan informasi, ia pun meninggalkan bandara dan menuju hotel sebelum ia melanjutkan menjelajah tempat-tempat menarik yang ada di Bali.
Namun, saat sampai di hotel, warga Jakarta ini masih merasa kurang puas dengan informasi yang diperoleh, ia pun berencana mencari informasi lain yang lebih rinci dan detail.
Ia pun berencana menemuinya. "Pak, apakah saya ingin tahu kalau ke Gunung Agung dari hotel ini naik apa ya? tanya warga Jakarta. "Naik taxi atau motor bisa, tapi untuk saat ini tidak boleh," jawab petugas hotel.
Mendengar jawaban itu, warga Jakarta bertanya heran,"kenapa gak boleh? Siapa yang larang, di ibukota Jakarta saja boleh". "Ya, Pak, hanya di sini memang dilarang, karena situasi lagi bahaya," jawab petugas.
Petugas hotel pun menyodorkon sebuah media dengan tema pemerintah mengajak warga Kabupaten Karangasem Bali untuk mengungsi seperti dilansir oleh viva.co.id (22/09/2017)
"Ini apa?" tanya warga Jakarta. "Ya, kita di sini dilarang ke gunung Agung karena sudah status awas, kita khawatir meletus," jawab petugas. "Waduh, bapak salah paham, maksud saya itu, Gunung Agung toko buku," jelasnya tersenyum. ***